Lafadz Adzan, dan Asal Mula Adzan, Lengkap Arab, Latin, dan Terjemahnya
Adzan artinya adalah ajakan, seruan, dan panggilan. Dalam istilah fikih, adzan merupakan ajakan untuk Muslim agar menunaikan shalat lima waktu.
Asal mula lafadz adzan, dan syariat adzan |
Asal Mula Adzan dan Iqamah
Sebelumnya, lafadz adzan belumlah ditetapkan oleh Rasulullah Shallallahu Alaihi wa Sallam, hingga kemudian peristiwa mimpi yang haq dari seorang sahabat yaitu Abdullah bin Zaid Rahiyallahu Anhu dan dibenarkan Rasulullah Shallallahu Alaihi wa Sallam, mengubah hal itu.
عَنْ عَبْدِ اللهِ بْنُ زَيْدٍ، قَالَ: لَمَّا أَمَرَ رَسُولُ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ بِالنَّاقُوسِ لِيُضْرَبَ بِهِ لِلنَّاسِ فِي الْجَمْعِ لِلصَّلَاةِ طَافَ بِي وَأَنَا نَائِمٌ رَجُلٌ يَحْمِلُ نَاقُوسًا فِي يَدِهِ، فَقُلْتُ لَهُ: يَا عَبْدَ اللهِ أَتَبِيعُ النَّاقُوسَ؟ قَالَ: مَا تَصْنَعُ بِهِ؟ قَالَ: فَقُلْتُ: نَدْعُو بِهِ إِلَى الصَّلَاةِ، قَالَ: أَفَلَا أَدُلُّكَ عَلَى مَا هُوَ خَيْرٌ مِنْ ذَلِكَ؟ قَالَ: فَقُلْتُ لَهُ: بَلَى، قَالَ: تَقُولُ اللهُ أَكْبَرُ اللهُ أَكْبَرُ، اللهُ أَكْبَرُ اللهُ أَكْبَرُ، أَشْهَدُ أَنْ لَا إِلَهَ إِلَّا اللهُ، أَشْهَدُ أَنْ لَا إِلَهَ إِلَّا اللهُ، أَشْهَدُ أَنَّ مُحَمَّدًا رَسُولُ اللهِ، أَشْهَدُ أَنَّ مُحَمَّدًا رَسُولُ اللهِ، حَيَّ عَلَى الصَّلَاةِ، حَيَّ عَلَى الصَّلَاةِ، حَيَّ عَلَى الْفَلَاحِ، حَيَّ عَلَى الْفَلَاحِ، اللهُ أَكْبَرُ اللهُ أَكْبَرُ، لَا إِلَهَ إِلَّا اللهُ ثُمَّ اسْتَأْخَرَ غَيْرَ بَعِيدٍ ثُمَّ قَالَ: تَقُولُ: إِذَا أُقِيمَتِ الصَّلَاةُ، اللهُ أَكْبَرُ اللهُ أَكْبَرُ، أَشْهَدُ أَنْ لَا إِلَهَ إِلَّا اللهُ، أَشْهَدُ أَنَّ مُحَمَّدًا رَسُولُ اللهِ، حَيَّ عَلَى الصَّلَاةِ، حَيَّ عَلَى الْفَلَاحِ، قَدْ قَامَتِ الصَّلَاةُ، قَدْ قَامَتِ الصَّلَاةُ، اللهُ أَكْبَرُ اللهُ أَكْبَرُ، لَا إِلَهَ إِلَّا اللهُ، فَلَمَّا أَصْبَحْتُ أَتَيْتُ رَسُولَ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فَأَخْبَرْتُهُ بِمَا رَأَيْتُ، فَقَالَ: " إِنَّهَا لَرُؤْيَا حَقٌّ إِنْ شَاءَ اللهُ، فَقُمْ مَعَ بِلَالٍ فَأَلْقِ عَلَيْهِ مَا رَأَيْتَ فَلْيُؤَذِّنْ بِهِ، فَإِنَّهُ أَنْدَى صَوْتًا مِنْكَ --- رواه احمد
“Dari Abdullah bin Zaid ia berkata: ‘Tatkala Rasulullah saw menyuruh kentongan dipukul untuk mengumpulkan orang shalat, ada seorang yang mengelilingiku pada malam hari pada waktu saya tertidur, yaitu seorang yang membawa kentongan di tangannya. Saya bertanya kepadanya:‘Wahai Abdullah, apakah kamu menjual kentongan’
Dia berkata: ‘Untuk apa kau perguna kan?’
Saya menjawab, ‘Kami pergunakan untuk memanggil shalat.’
Dia berkata, ‘Maukah saya tunjukkan sesuatu yang lebih baik daripada itu?’
(Abdullah bin Zaid bin Abdu Rabbihi Radliyallahu'anhu) berkata, ‘Saya menjawab, ‘Ya.’
Dia berkata, ‘Bacalah, ALLAHU AKBAR ALLAHU AKBAR, ALLAHU AKBAR ALLAHU AKBAR, ASYHADU AN LAA ILAAHA ILLA ALLAH, ASYHADU AN LAA ILAAHA ILLA ALLAH, ASYHADU ANNA MUHAMMADAR SULULLAH, ASYHADU ANNA MUHAMMADAR SULULLAH, HAYYA 'ALAS SHALAAH, HAYYA 'ALAS SHALAAH, HAYYA 'ALAL FALAAH HAYYA 'ALAL FALAAH, ALLAHU AKBAR ALLAHU AKBAR, LAA ILAAHA ILLA ALLAH.’
Lalu dia menunggu dalam waktu yang tidak lama, lalu dia berkata, ‘Dan jika kamu hendak mendirikan shalat bacalah, ALLAHU AKBAR ALLAHU AKBAR, ASYHADU AN LAA ILAAHA ILLA ALLAH, ASYHADU ANNA MUHAMMADAR SULULLAH, HAYYA 'ALAS SHALAAH, HAYYA 'ALAL FALAAH QAD QAMATIS SHALAH, QAD QAMATIS SHALAH ALLAHU AKBAR ALLAHU AKBAR, LAA ILAAHA ILLA ALLAH.’
Tatkala pagi hari, saya menemui Rasulullah saw, saya mengabarkan beliau dengan apa yang saya lihat dalam mimpi. Lalu Rasulullah saw bersabda, ‘Itu adalah mimpi yang haq, jika Allah menghendaki.’
Lalu beliau bersabda, ‘Berdirilah bersama Bilal, lalu sampaikan kepadanya apa yang engkau lihat supaya ia mengumandangkan adzan, dengan adzan itu, karena ia lebih baik suaranya daripada suaramu.’” (HR. Ahmad)
Hadis riwayat Ahmad ini merupakan hadis sahih. Dikisahkan dalam hadis tersebut bahwa Abdullah bin Zaid Radhiyallahu Anhu bermimpi bertemu dengan laki-laki yang kemudian mengajarkan kepadanya cara adzan, lafadz adzan, beserta dengan iqamahnya. Mimpi ini kemudian disampaikan kepada
Rasulullah Shallallahu Alaihi wa Sallam, dan beliau mengatakan jika mimpi ini adalah sesuatu yang hak dan benar dari Allah Taala.
Kemudian, Rasulullah Shallallahu Alaihi wa Sallam meminta Bilal Radhiyallahu Anhu untuk mengumandangkan adzan.
Lafadz Adzan, Arab, Latin, dan Terjemahnya
اللهُ أكْبَرُ ، اللهُ أكْبَرُ
اللهُ أكْبَرُ ، اللهُ أكْبَرُ
أشْهَدُ أنَّ لا إلَهَ إلاَّ اللهُ
أشْهَدُ أنَّ لا إلَهَ إلاَّ اللهُ
أشْهَدُ أنَّ مُحَمَّداً رَسُولُ اللهِ
أشْهَدُ أنَّ مُحَمَّداً رَسُولُ اللهِ
حَيَّ عَلَى الصَّلاةِ
حَيَّ عَلَى الصَّلاةِ
حَيَّ عَلَى الفَلاحِ
حَيَّ عَلَى الفَلاحِ
اللهُ أكْبَرُ ، اللهُ أكْبَرُ
لاَ إلَهَ إلاَّ اللهُ
Allahu akbar
Allahu akbar
Allahu akbar
Allahu akbar
Asyhadu allaa ilaahaillaah
Asyahadu allaa ilaahaillah
Asyahadu annaa muhammadarrasuulullah
Asyahadu annaa muhammadarrasuulullah
Hayyaa alasshalaah
Hayyaa alasshalaah
Hayyaa alal falaah
Hayyaa alal falaah
Allahu akbar
Allahu akbar
Laa ilaa haillallah
Artinya: Allah Mahabesar 4x
Aku bersaksi bahwa tiada Tuhan yang patut disembah kecuali Allah 2x
Aku bersaksi bahwa Muhammad adalah utusan Allah 2x
Mari kita menunaikan shalat 2x
Mari kita menuju kemenangan 2x
Allah Mahabesar 2x
Tiada Tuhan yang patut disembah kecuali Allah
Demikianlah, lafadz adzan berikut arab, latin, dan terjemahnya. Adapun lafadz adzan Shubuh, dan lafadz iqamah akan dibahas pada artikel berikutnya. []
Komentar
Posting Komentar