Pengalaman Menulis di KBM App

 

Cerbung-cerbung saya di KBM App dengan akun Puspitalagi. 

Sudah sekitar hampir setahun lebih, mungkin dua tahunan sejak awal pandemi (2020) lalu hingga sekarang saya aktif menulis di platform baca yang digawangi oleh Isa Alamsyah, Asma Nadia, Tendi Murti, Dewa Eka, dan kawan-kawan.

Di platform baca ini saya mulai mengenal dunia platform. Sungguh berbeda dengan saat menulis di penerbit sebagaimana awal karir (eciee) dulu. Anggap saja begitu ya.

Platform ini tidak terkurasi, artinya editing secara mandiri dilakukan oleh penulis. Namun, KBM memiliki aturan yang sedikit lebih ketat ketimbang platform baca novel lainnya. Di sini tidak mengenal cerita erotis, vulgar, ataupun yang terendus memiliki konten porn0literasi. Big no!

Walaupun, pengawasan dilakukan secara swadaya, artinya di sini pembaca ataupun penulis bisa melaporkan cerbung yang terindikasi memiliki pelanggaran tersebut. Memang, lebih efektif dengan kurasi. Tapi, mungkin agar lebih cepat terbit, maka tanpa kurasi.

Jenis kontrak adalah non exclusive. Catatannya, jika cerbung kita sudah di-premiumkan, artinya sudah dikunci. Maka, tidak boleh dihapus. Ini tidak terbatas waktunya. Mungkin selamanya kali ya.

 

Cuan dari KBM App

            Genre yang paling laris di platform ini adalah drama rumah tangga, romance, chikclit, dan semacamnya. Maklum, kebanyakan yang membaca adalah ibu-ibu muda yang tentunya akan memilih cerita yang related dengan kehidupannya.

            Saya sendiri memilih genre chicklit, roman komedi, dan thriller. Tapi, yang lumayan laris adalah chicklit, dan komedi. Kalau thriller mungkin karena agak tegang, emak-emak jadi takut bacanya. Padahal, novel horror juga cukup laris di sini.

            Salah satu cerbung saya yang cukup laris adalah Malam Pertama Lara. Selain itu juga lumayan lah ya. Tapi, memang setiap cerbung punya takdir sendiri dan rezeki masing-masing haha. Kalau ingin ngintip anak-anak saya bisa kok di sini. 

            

Profil saya di KBM App, follower masih dikit. 


            Berapa yang saya dapat dari KBM App selama ini?

            Kalau ditotal mungkin sudah puluhan juta. Alhamdulillah. Sepertinya lebih besar royalty dari platform ketimbang saat menulis di penerbit. Haha. Selain nggak banyak drama, royalty dikirim tiap bulan.

            Fee royalty ini adalah dari koin buka kunci bab yang diberikan pembaca. Setelah bagi hasil dengan KBM, maka itulah yang saya dapatkan. Pengiriman royalty ini tiap tanggal 4 tiap bulannya.

            Walaupun kelihatan mudah, sebenarnya menulis di platform juga harus berdaya juang, dan punya strategi khusus. Setiap platform punya aturan dan keunikan sendiri. Jadi, memang harus mengenalnya dengan baik dan mencari selera pembaca seperti apa. Kalau tambahan dari saya, agar cerbung itu timeless, harus punya ciri khas ya.

            Ciri khas ini bisa juga dengan menyisipkan pesan moral agar cerbung berisi, baik, dan memberi pencerahan. Tidak perlu dengan gaya menggurui. Namun, lebih lembut. Janganlah menyisipkan cerbung dengan kesan amoral dan nggilani. Rasanya nggak banget kan?

            Sebab tulisan itu abadi. Kelak pun kita dimintai pertanggunggjawaban di hadapan Allah Azza wa Jalla. [puspitalagi]

 

 

           

Komentar