Yah. Revisi. Hem, biasanya kalau sedang menulis buku nonfiksi, saya jarang revisi. Mungkin karena tema bukunya juga itu-itu saja ya. Walaupun agak menguras tenaga nulisnya, tapi belum pernah revisi total. Berbeda memang saat menulis fiksi. Ternyata, untuk menulis fiksi memang dibutuhkan banyak hal. Saya terus terang baru belajar itu. Mulai dari karakter, alur, setting, pemilihan diksi, kesinambungan, alur logika, hingga pesan-pesan yang setidaknya filosofis agar karya terkesan tidak basi.