Bacaan Doa Qunut Nazilah Sesuai Sunnah Lengkap dengan Arab, Latin, dan Terjemahnya

Qunut dalam bahasa artinya berdoa, diam, memohon, tetap memuji, dan beribadah. 
Secara istilah (syariat) qunut yang dimaksud adalah berdoa pada rakaat terakhir saat bangkit dari rukuk, setelah mengucapkan sami’allahu liman hamidah.  




Sedangkan doa qunut nazilah secara istilah adalah qunut yang dilakukan saat ditimpa kesusahan dan kesulitan. Bacaan doa qunut nazilah bisa disesuaikan dengan keperluan yang diajukan kepada Allah. Nabi Muhammad Shallallahu Alaihi wa Sallam tidak menetapkan doa qunut nazilah harus ini dan itu. Dilafalkan dalam bahasa Arab, jika tidak bisa diucapkan dalam hati. 

Hukum Qunut Nazilah
Sunnah, sebab Nabi tidak perintahkan secara khusus. Dilakukan di semua shalat lima waktu, dari Shubuh, Dzuhur, Ashar, Maghrib, dan Isya. Dilakukan saat merasa banyak kesusahan menimpa kaum Muslimin. 

Sebagaimana hadis-hadis berikut ini:
“Telah berkata Anas: ‘Bahwa Nabi Shallallahu Alaihi wa Sallam tidak qunut melainkan apabila hendak mendoakan kebaikan bagi satu kaum atau kecelakaan atas satu kaum.’” (HR. Ibnu Khuzaimah)

“Telah berkata Abu Hurairah: ‘Adalah Rasulullah Shallallahu Alaihi wa Sallam tidak qunut melainkan apabila hendak mendoakan kebaikan bagi seseorang atau kecelakaan atas seseorang.’” (HR. Ibnu Hibban)

Disunnahkan agar bacaan qunut nazilah tidak terlalu panjang sehingga bisa memberatkan makmum. Imam membaca doa qunut nazilah secara jahr (lantang) sedangkan makmum mengaminkan. 

Bacaan Doa Qunut Nazilah
Berikut ini adalah contoh-contoh bacaan doa qunut nazilah sesuai sunnah yang bisa kita pakai. Adapun hal ini tidak tetap, kita bisa mengubahnya sesuai keadaan yang ditemui. Kesulitan yang dihadapi. Misalnya doa qunut nazilah untuk kaum Muslimin di Ghaza, Kosovo, Ronghingya, dan lain-lain. Lama qunut dilakukan—pada semua shalat lima waktu berjamaah juga tidak tentu, jika kesusahan sudah reda. Bisa meninggalkan qunut nazilah ini. 

الللَّهُمَّ أَنْجِ إِخْوَانَنَا المُسْلِمِيْن ِفي غَزَّة ، اللَّهُمَّ انْصُرْهُمْ ، اللَّهُمَّ اشْدُد وَطْأَتَكَ عَلَى الصَّهَايَنَة وَمَنْ شَايَعَهُمْ وَأَعَانَهُمْ ، اللَّهُمَّ الْعَنْهُمْ ، اللَّهُمَّ اجْعَلْهَا عَلَيْهِمْ سِنِيْنَ كَسِنِي يُوْسُفَ

"Allahumma anji ikhwananal muslimiina fi ghazzah, allahummanshurhum, allhummasyhdud wathataka alash shohaayanah wa man syaya’ahum wa ‘aa’anahum, allhummaj’alhaa alaihim siniina kasiini yusuuf"

“Ya Allah, selamatkanlah saudara-saudara kami kaum Muslimin di Ghaza. Ya, Allah tolonglah mereka. Ya, Allah keraskanlah tindasan-Mu atas kaum Zi***s, dan Syi**h dan siapa saja yang membantu mereka. Ya, Allah jadikanlah tindasan-Mu atas mereka itu adalah tahun-tahun kepayahan sebagaimana tahun-tahun kepayahan Nabi Yusuf.” 

#Lafal Ghaza bisa diganti dengan lafal lain sesuai keadaan.



اللَّهُمَّ عَذِّبْ الْكَفَرَةَ وَالْمُشْرِكِينَ أَعْدَاءَ الدِّينِ الَّذِينَ يَصُدُّونَ عَنْ سَبِيلِك وَيُكَذِّبُونَ رُسُلَك وَيُقَاتِلُونَ أَوْلِيَاءَك اللَّهُمَّ اغْفِرْ لِلْمُؤْمِنِينَ وَالْمُؤْمِنَاتِ وَالْمُسْلِمِينَ وَالْمُسْلِمَاتِ الْأَحْيَاءِ مِنْهُمْ وَالْأَمْوَاتِ إنَّك قَرِيبٌ مُجِيبُ الدَّعَوَاتِ اللَّهُمَّ أَصْلِحْ ذَاتَ بَيْنِهِمْ وَأَلِّفْ بَيْنَ قُلُوبِهِمْ وَاجْعَلْ فِي قُلُوبِهِمْ الْإِيمَانَ وَالْحِكْمَةَ وَثَبِّتْهُمْ عَلَى مِلَّةِ نَبِيِّك وَرَسُولِك وَأَوْزِعْهُمْ أَنْ يُوفُوا بِعَهْدِك الَّذِي عَاهَدْتهمْ عَلَيْهِ وَانْصُرْهُمْ عَلَى عَدُوِّهِمْ وَعَدُوِّك إلَهَ الْحَقِّ وَاجْعَلْنَا مِنْهُمْ وَصَلَّى اللهُ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِهِ وَصَحْبِهِ وَسَلَّمَ

Allâhumma adzzibil kafarata wal musyrikîn, a‘dâ’ad dînilladzîna yashuddûna ‘an sabîlik, wa yukadzzibûna rusulaka wa yuqâtilûna auliyâ’ak. Allâhummaghfir lil mu’minîna wal mu’minât, wal muslimîna wal muslimât, al-ahyâ’i minhum wal amwât, innaka qarîbun mujîbud da‘awât. Allâhumma ashlih dzâta bainihim, wa allif baina qulûbihim, waj‘al fî qulûbihimul îmâna wal hikmah, wa tsabbithum alâ dînika wa rasûlik, wa auzi‘hum an yûfû bi‘ahdikalladzî ‘âhadtahum alaih, wanshurhum ala ‘aduwwihim wa ‘aduwwika ilâhal haq, waj‘alnâ minhum, wa shallallâhu alâ sayyidinâ muhammadin wa alâ âlihi wa shahbihî wa sallam.


Artinya, “Tuhan kami, jatuhkan azab-Mu kepada orang-orang kafir dan musyrik, (mereka) musuh-musuh agama yang berupaya menghalangi orang lain dari jalan-Mu, mereka yang mendustakan rasul-Mu, dan mereka yang memusuhi kekasih-kekasih-Mu. Ya Allah, ampunilah hamba-hamba-Mu yang beriman laki-laki dan perempuan, kaum muslimin dan muslimat, baik yang hidup maupun yang sudah wafat. Sungguh, Engkau maha dekat dan pendengar segala munajat. Tuhanku, damaikan pertikaian di antara kaum muslimin, bulatkan hati mereka, masukkan kekuatan iman dan hikmah di qalbu mereka, tetapkan mereka di jalan nabi dan rasul-Mu, ilhami mereka untuk memenuhi perjanjian yang telah Kauikat dengan mereka, bantulah mereka mengatasi musuh mereka dan seteru-Mu. Wahai Tuhan hak, masukkanlah kami ke dalam golongan mereka itu. Semoga shalawat dan salam Allah tercurah kepada junjungan kita Nabi Besar Muhammad SAW, keluarga, dan para sahabatnya.”[]

Komentar

Postingan Populer