Hidup dengan (Cara) Sehat Kok Sulit Sih?

Buku saya, Kedahsyatan Terapi Enzim (2014)

Beberapa kali saya bertemu teman yang mengeluh mengidap penyakit tertentu. Dari mulai obrolan ala emak-emak gaya, yang meributkan penuaan dini dengan kerutan kecil di sudut mata, sampai indeks gula darah yang menjulang tinggi. Ok, saya bukan seorang praktisi kesehatan tentu saja, tapi cuma ingin dan bercita-cita hidup sehat.

Beberapa waktu lalu saya sempat heboh memosting foto menu makan saya yang agak aneh. Yah, untuk ukuran teman-teman sih memang aneh ya. Lha wong sayurnya nggak dimasak tapi buanyak banget sampai saya capek mengunyah. Jadilah perdebatan ini dan itu.



Padahal menurut saya, sebaiknya memang walaupun tidak kontinue kita bisa kok memulai hidup sehat setahap demi setahap. Yah, saya sangat pemula, walaupun pernah membuat beberapa buku kesehatan termasuk Terapi Enzim mengutip dari Dr. Hiromi Shinya dan ilmuwan-ilmuwan lain yang menemukan terapi itu jauh sebelum Dr. Shinya mempopulerkannya.

Terapi enzim seingat saya merupakan jenis pola hidup (makan, minum, dan gaya hidup) yang ramah enzim. Sebab enzim yang dimiliki manusia sangatlah terbatas. Sejak dilahirkan, manusia telah berkelimpahan enzim. Nah, ketika dia dewasa dan menua maka enzim-enzim dalam tubuhnya pun akan berkurang. Saat enzim habis, maka habislah pula potensinya untuk bertahan hidup.

Apa sebenarnya enzim itu?

Enzim berasal dari bahasa Yunani, ‘enzymes’ yang memiliki arti penyebab dari sebuah perubahan. Perubahan dari enzim ini dapat kita cermati dari perubahan nasi yang yang menjadi basi jika dibiarkan begitu saja. Pada proses tersebut, enzim turut campur sebagai pengubahnya. Enzim tentu saja tidak hanya terdapat di dalam tumbuhan saja.

Enzim adalah molekul protein kompleks yang diproduksi oleh semua sel manusia, tumbuhan dan hewan. Enzim ini sangat penting sebab berfungsi sebagai pengurai molekul makanan yang besar menjadi unit yang lebih kecil yang kemudian diserap ke dalam sel.

Enzim membantu tubuh mencerna makanan dan menyerap nutrisi dari protein, karbohidrat, lemak, dan serat. Selain itu, enzim membantu dalam semua reaksi kimia yang terjadi dalam tubuh kita, termasuk regenerasi sel/jaringan dan penghapusan produk limbah /racun serta mendukung sistem kekebalan tubuh kita. Singkatnya, enzim membuat mekanisme di dalam tubuh berjalan secara sempurna.
(Kedahsyatan Terapi Enzim--Puspita RM)

Bahasa awamnya, dengan enzim inilah seluruh mekanisme metabolisme di dalam tubuh bisa terjadi dan berlangsung terus menerus.

Gaya hidup yang memperberat enzim akan membuat tubuh seseorang menjadi lebih cepat menua dan sakit-sakitan. Karena ia menggunakan enzim dengan boros. Enzim bisa didapatkan dari makanan alami seperti buah-buahan dan sayur-mayur. Salah kalau kita hanya mengandalkan karbohidrat berupa beras. Tengoklah makanan alami (buah dan sayur) ini, mereka lebih sehat, tidak mengakibatkan indeks gula meninggi, dan cepat diserap tubuh hingga membuat tenaga menjadi segar.

Intinya, semakin alami makanan yang kita jadikan menu utama maka semakin bagus makanan itu untuk kesehatan kita. Memang tidak gampang untuk mengubah kebiasaan sehari-hari. Apalagi sejak kecil kita dicekoki dengan nasi dan lauk pauk segunung. Sayuran sangat matang hingga kekurangan nutrisi. Cara mudahnya bisa seperti ini.

1. Bangun tidur sebelum ke kamar mandi kita bisa mengkonsumsi satu atau dua gelas air perasaan jeruk lemon atau jeruk nipis. Bisa juga infused water seperti yang dilakukan Kristina Fully Raw (hehe, nggak inget nama lengkapnya).

2. Sarapan ekslusif buah-buahan dengan ukuran batas kenyang pribadi. Sebaiknya ada beberapa jenis buah. Makan perlahan hingga lembut dan tercampur dengan air ludah agar mudah dicerna oleh tubuh.

3. Selalu sedia buah-buahan untuk pengganti camilan hingga pukul 12.00 atau waktu jam makan siang, jika masih lapar, makan kembali sarbu (sarapan buah ronde kesekian).

4. Makan nasi merah (aih saya masih belajar suka), dan sayur mayur mentah, lauk pauk nabati. Kalau saya sayur mayurnya separuh lebih banyak dari nasi.

5. Sore mengudap seperlunya makanan alami, hindari prosesan karena sebagus apapun iklannya semua itu hanya junkfood.

6. Sebelum pukul 20.00 mengkonsumsi makan malam, terdiri dari sayur mayur segar, bisa dimix dengan sayur matang agar lebih enak dan protein hewani (jika suka).

7. Minum air putih minimal 2,5 liter, lebih bagus air kangen. Tapi saya juga belum nemu air kangen di tempat saya. 

8. Kalau mau cheating (makan lain) bisa kok, sesekali saja. Saya juga masih belajar beberapa bulan ini. Dan alhamdulillah jaraaang sakit. Berasa fit seoalah masih gadis. Hahaa.

9. Detox kalau saya biasanya dengan puasa, sebab lebih simple dan no ruweett.

10. Olahraga teratur, kalau saya sih cuma jalan kaki saja. Tapi sebaiknya memang ada jadwal pribadi untuk olahraga minimal 3 kali seminggu, kalau nggak bisa banget yang 2 kali lah.

Nah, hidup sehat mudah kok. Yang susah memang membangun mindset kita untuk mengubahnya. Iya nggak?[]



Komentar

Postingan Populer