Revisi (lagi), Yuuuk

Yah. Revisi.
Hem, biasanya kalau sedang menulis buku nonfiksi, saya jarang revisi. Mungkin karena tema bukunya juga itu-itu saja ya. Walaupun agak menguras tenaga nulisnya, tapi belum pernah revisi total.

Berbeda memang saat menulis fiksi. Ternyata, untuk menulis fiksi memang dibutuhkan banyak hal. Saya terus terang baru belajar itu. Mulai dari karakter, alur, setting, pemilihan diksi, kesinambungan, alur logika, hingga pesan-pesan yang setidaknya filosofis agar karya terkesan tidak basi.



Tahun kemarin, saya terikut dalam audisi penulisan Noura Books Academy bersama Antitesa. Sangat bersyukur, karena jarang banget saya ikut lomba. Pernah sih, tapi nggak masuk juara, jadi mutung, haha.

Kali ini saya cukup nulis beberapa bab awal, kemudian naskah disempurnakan bersama para mentor dan editor. Hingga tahun ini, saya masih menggodok dan merevisi naskah novel saya.

Saya benar-benar berharap, novel ini bisa jadi dengan purna. Setidaknya, agar semangat yang sudah diubun-ubun ini tidak sirna begitu saja.

Tentunya, saya banyak belajar dari editor-editor keren, dan mentor yang baik hati. Hehe.[]

Komentar

Postingan Populer