Inilah Doa Shalat Istikharah Sesuai Sunnah Rasulullah Shallallahu Alaihi wa Sallam


Segala pujian adalah mutlak kepunyaan Allah Azza wa Jalla, dan semoga shalawat serta salam tetap tercurah kepada junjungan kita Rasulullah Shallallahu Alaihi wa Sallam. Semoga kebaikan dan keberkahan senantiasa menyertai pembaca blog ini dan seluruh kaum Muslimin. 

Shalat istikharah sudah lazim kita kenal sebagai shalat sunnah yang dilakukan ketika seseorang dihadapkan pada dua atau lebih pilihan. Umumnya sih, shalat istikharah dilakukan untuk mereka yang sedang kebingungan saat ada yang melamar, atau menentukan pilihan jodoh. Betul nggak? 

Shalat Istikharah untuk membantu menentukan pilihan (urusan penting)


Ya, setidaknya itu di negara kita, Indonesia ini. Akhwat dan Ikhwan yang sedang galau karena jodoh tak kunjung datang umumnya pasti akrab dengan doa shalat istikharah. 

Padahal, shalat istikharah bukan semata shalat sunnah untuk membantu menentukan pilihan jodoh saja. Melainkan untuk semua urusan, yang sekiranya kita bingung dan dihadapkan dengan ragam pilihan/urusan penting di depan mata. 

Hal ini sesuai dengan hadits sahih berikut ini.

Dari Jabir bin Abdillah Radhiyallahu Anhu, telah berkata Jabir: “Rasulullah Shallallahu Alaihi wa Sallam pernah mengajar kami istikharah dalam semua urusan (penting) sebagaimana ia ajar kami surah Al-Qur’an, beliau bersabda: 


إِذَ هَمَّ أَحَدُ كُمْ بِاْلأَمْرِ، فَلْيَرْكَعْ رَكْعَتَيْنِ مِنْ غَيْرِ الْفَرِيْضَةِ، ثُمَّ لْيَقُلْ : اَللَّهُمَّ إِنِّي أَسْتَخِيْرُكَ بِعِلْمِكَ وَأَسْتَقْدِرُكَ بِقُدْرَتِكَ وَأَسْأَلُكَ مِنْ فَضْلِكَ الْعَظِيْمِ فَإِنَّكَ تَقْدِرُ وَلاَ أَقْدِرُ وَتَعْلَمُ وَلاَ أَعْلَمُ وَأَنْتَ عَلاَّمُ الْغُيُوْبِ. اَللَّهُمَّ إِنْ كُنْتَ تَعْلَمُ أَنَّ هَذَا اْلأَمْرَ خَيْرٌ لِيْ فِيْ دِيْنِيْ وَمَعَاشِيْ وَعَاقِبَةِ أَمْرِيْ (ا َوْ قَالَ: عَاجِلِ أَمْرِي وَآجِلِهِ) فَاقْدُرْهُ لِيْ وَيَسِّرْهُ لِيْ ثُمَّ بَارِكْ لِيْ فِيْهِ، وَإِنْ كُنْتَ تَعْلَمُ أَنَّ هَذَا اْلأَمْرَ شَرٌّ لِيْ فِيْ دِيْنِيْ وَمَعَاشِيْ وَعَاقِبَةِ أَمْرِيْ (أَوْ قَالَ: فِيْ عَاجِلِ أَمْرِي وَآجِلِهِ) فَاصْرِفْهُ عَنِّي وَاصْرِفْنِيْ عَنْهُ وَاقْدُرْ لِيَ الْخَيْرَ حَيْثُ كَانَ ثُمَّ أَرْضِنِيْ بِهِ قَالَ : وَيُسَمِّي حَاجَتَهُ

‘Jika salah satu dari kalian sedang bertekad untuk melakukan suatu urusan, maka kerjakanlah shalat dua raka’at selain shalat fardhu, lalu hendaklah ia berdo’a: ‘Allahumma inni astakhiruka bi ‘ilmika, …. (dan selanjutnya) dan kemudian hendaklah ia sebuatkan hajatnya.’” (HR. Bukhari) 

Maksud dari hadits ini setelah seseorang melakukan shalat dua rakaat sunnah istikharah, hendaklah ia berdoa dengan doa istikharah yang disebutkan Rasulullah Shallallahu Alaihi wa Sallam tersebut. Kemudian, memohon kepada Allah Taala agar memudahkannya dalam melakukan dan menentukan urusan pentingnya. 

Doa Shalat Istikharah 

Dari hadits Jabir bin Abdillah Radhiyallahu Anhu tersebut, kita bisa mengetahui bahwa doa yang dibaca setelah shalat Istikharah adalah sebagai berikut:


اللَّهُمَّ إِنِّى أَسْتَخِيرُكَ بِعِلْمِكَ ، وَأَسْتَقْدِرُكَ بِقُدْرَتِكَ ، وَأَسْأَلُكَ مِنْ فَضْلِكَ ، فَإِنَّكَ تَقْدِرُ وَلاَ أَقْدِرُ ، وَتَعْلَمُ وَلاَ أَعْلَمُ ، وَأَنْتَ عَلاَّمُ الْغُيُوبِ ، اللَّهُمَّ فَإِنْ كُنْتَ تَعْلَمُ هَذَا الأَمْرَ – ثُمَّ تُسَمِّيهِ بِعَيْنِهِ – خَيْرًا لِى فِى عَاجِلِ أَمْرِى وَآجِلِهِ – قَالَ أَوْ فِى دِينِى وَمَعَاشِى وَعَاقِبَةِ أَمْرِى – فَاقْدُرْهُ لِى ، وَيَسِّرْهُ لِى ، ثُمَّ بَارِكْ لِى فِيهِ ، اللَّهُمَّ وَإِنْ كُنْتَ تَعْلَمُ أَنَّهُ شَرٌّ لِى فِى دِينِى وَمَعَاشِى وَعَاقِبَةِ أَمْرِى – أَوْ قَالَ فِى عَاجِلِ أَمْرِى وَآجِلِهِ – فَاصْرِفْنِى عَنْهُ ، وَاقْدُرْ لِىَ الْخَيْرَ حَيْثُ كَانَ ، ثُمَّ رَضِّنِى بِهِ

“Allahumma inni astakhiruka bi ‘ilmika, wa astaqdiruka bi qudratika, wa as-aluka min fadhlika, fa innaka taqdiru wa laa aqdiru, wa ta’lamu wa laa a’lamu, wa anta ‘allaamul ghuyub. Allahumma fa-in kunta ta’lamu hadzal amro (sebut nama urusan tersebut) khoiron lii fii ‘aajili amrii wa aajilih (aw fii diinii wa ma’aasyi wa ‘aqibati amrii) faqdur lii, wa yassirhu lii, tsumma baarik lii fiihi. Allahumma in kunta ta’lamu annahu syarrun lii fii diini wa ma’aasyi wa ‘aqibati amrii (fii ‘aajili amri wa aajilih) fash-rifnii ‘anhu, waqdur liil khoiro haitsu kaana tsumma rodh-dhinii bih”

“Ya Allah, sesungguhnya aku memohon Engkau memilihkan dengan ilmu-Mu, dan memohon Engkau memberiku kemampuan dengan qudrat-Mu, dan aku mohon kepada-Mu dari kemudarahan-Mu Yang Mahaagung. Karena sesungguhnya Engkau mampu sedangkan aku tidak mampu dan Engkau tahu sedangkan aku tidak tahu dan Engkau Maha Mengetahui segala yang gaib. Ya Allah, jika Engkau telah mengetahui sesungguhnya urusan ini baik bagiku dalam hal agamaku dan kehidupanku sekarang ini dan akibat urusanku di akhirat. Maka kabulkanlah ia untukku. Dan Mudahkanlah ia untukku kemudian berkahilah bagiku padanya. Dan jika Engkau telah mengetahui sesungguhnya urusan ini jelek bagiku dalam urusan agamaku dan kehidupanku sekarang ini dan akibat urusanku di akhirat, maka palingkanlah ia dariku. Dan palingkanlah aku dari padanya. Dan tentukanlah untukku kebaikan apapun yang terjadi kemudian ridhailah aku dengannya.”

Doa  shalat Isitikharah ini diriwayatkan oleh Imam Bukhari pada bab Maa Jaa fi Thatawwu’ Matsna-Matsna dalam Kitabus Shalat termasuk dalam Sahihnya. Bukhari juga meriwayatkannya dalam sanad lain dalam Kitabud Da’awat dan Kitabut Tauhid juga dalam sahihnya. 

Abu Dawud meriwayatkan dalam Sunannya nomor 1538, Tirmizi nomor 480, dan Nasai dalam Kitabun nikah pada bab Kaifal Istikharah. Semuanya bersumber pada riwayat Jabir bin Abdillah. 

Kesimpulan

Shalat Istikharah disunahkan untuk dilakukan saat menghadapi urusan penting. Shalat Istikharah ada dua rakaat, dikerjakan sebagaimana shalat lainnya, namun setelah salam kita dianjurkan untuk membaca doa istikharah sebagaimana yang diriwayatkan dari Jabir bin Abdillah Radhiyallahu Anhu bersumber dari Rasulullah Shallallahu Alaihi wa Sallam. 

Semoga Allah Ta’ala memudahkan urusan kita saat ini dan kemudian nanti. Semoga Allah memberkahi kita dalam menegakkan dakwah di jalan-Nya. Aamin ya Mujibassailin. []







Komentar

Postingan Populer