Cara Terbaik Menarik Perhatian Pria adalah dengan Mencampakkannya

Judul tersebut tidak berlaku dalam semua kondisi, ngomong-ngomong. 

Sebagai perempuan, saya merasa harus menulis ini sebagai salah satu curhat colongan gratis tanpa harus menghubungi psikolog. Kenapa? Karena saya juga barusan dicurhatin  sesama perempuan juga. 

Uneg-uneg ini harus disampaikan karena saya juga penulis. Penulis yang baik bisa menerapi dirinya dengan curhat di blog, kalau sekiranya di media sosial dianggap terlalu heboh. :))


Menjadi diri sendiri perlu untuk membuat ruang dalam memahami apa itu cinta dan tanggung jawab.

Sebab, kasus ini sudah viral di kalangan alumni tempat saya dulu menimba ilmu. 

Dia, perempuan cantik, salehah dengan 7 anak yang lucu-lucu,berwajah indo blasteran karena ada darah India dalam dirinya. Kehidupannya mirip dongeng dalam cerita anak-anak. Jatuh cinta bertemu pangeran idaman, lalu menikah dan bahagia. 

Sebegitukah ceritanya berhenti? 

Tidak. Karena hidup bukanlah dongeng. Pada suatu ketika, akhirnya istana yang dibangun perempuan cantik inipun roboh satu per satu, tepat pada pernikahan ke-15 tahunnya. Saat dirinya tengah mengandung anak ke-7. 

Suaminya, yang dipuja dan dilimpahi perhatian seperti seorang pangeran dari istana antah berantah, ternyata menikah lagi dengan sahabat baiknya. Seorang janda dengan anak 5, dan memiliki masa lalu pernah nikah-cerai lebih dari 5 kali. 

Ini bukan sinetron, tapi dunia nyata. 

Suami yang dipuja bak pangeran ini, sebenarnya dikenal baik sebagai seorang ustadz. Selain memiliki wajah lumayan, mungkin ketertarikan pelakor ini karena kebahagiaan yang dimiliki oleh perempuan cantik tersebut. Status di fesbuknya selalu berisi pujian pada suami. Cintanya. Limpahan perhatiannya. Juga hal-hal yang membuat banyak wanita merasa iri. 

Well, hal itu tidak mungkin saya lakukan. Karena saya sangat tertutup dengan kisah yang saya bangun. Biarlah itu menjadi rahasia saya dan suami. Ini adalah privasi. Itu saya ya. Saya yang dulu pernah juga jatuh hati saat lugu, dan kemudian mendadak sadar karena Allah membangunkan saya. 

Oke. Kita kembali ke perempuan cantik ini. 
Tak tahan dimadu, karena siapa sih yang mau dimadu saat berbadan dua dengan anak sebegitu banyak, serta pemasukan keluarga masih sangat pas-pasan?

Sebagai ibu rumah tangga, tentu saja perempuan cantik ini merasa bebannya sangat berat. Berat bahkan hingga tak sanggup berkata apa-apa. Lalu, ia curhat di medsos dan viral lah cerita cinta segita ini.

Antara dirinya, suaminya, dan madunya yang tak lain sahabat yang hendak ditolongnya menuju jalan Allah.

Kisah menjadi benang ruwet hingga suaminya lalu menceraikan istri kedua.
Bahagiakah perempuan cantik ini?
Belum.

Karena hati yang patah susah diobati. Hati yang luka akan memerlukan waktu lama untuk sembuh.
Hati yang kecewa akan menuntut haknya untuk diberi pemakluman.

Benarlah kemudian. Limpahan cintanya tidak cukup. Pria tak cukup dengan itu. Mungkin dengan mencampakkannya, sang suami yang tak mau disalahkan itu akan meminta maaf kepadanya.

Cintailah sewajarnya. Karena yang memiliki cinta hanyalah Allah Sang Mahacinta.[] 

Komentar

Postingan Populer