Doa untuk Anakku Agar Menjadi Hamba Saleh dan Sukses


Apa yang Anda katakan jika seseorang bertanya, “Kenapa ingin memiliki keturunan?” Tentu saja jawabannya beragam. Namun, yang paling umum adalah ingin memiliki investasi akhirat. Memiliki anak saleh dan salehah yang mendoakan ampunan untuk kedua orang tuanya. Selain itu, ada pula mungkin yang menyebutkan untuk mengikuti sunnah Rasulullah Shallalahu Alahi wa Sallam agar memperbanyak umat, dan dibanggakan di hari Penghisaban kelak. 


Doa mustajab untuk anak nakal
Berdoalah di saat-saat mustajabah.

Bagaimana jika ada yang bertanya, “Apa saja doa untuk anakku yang perlu dimohonkan?” Ada begitu banyak doa yang disunnahkan oleh Rasulullah Shallallahu Alaihi wa Sallam. Doa-doa ini diabadikan di Al-Quran. 

Para nabi yang merupakan orang-orang terpilih melantunkan doa ini agar anak-anaknya menjadi anak yang saleh dan salehah. Para nabi saja dengan gigih berdoa, padahal belaiu-beliau merupakan hamba Allah yang mulia dan banyak melakukan amal saleh. 

Apalagi kita yang demikian miskin amalan saleh? Kalau kita tidak mendoakan anak-anak kita, lalu siapa yang akan mendoakan mereka? 

Doa untuk Anakku agar Menjadi Anak Saleh dan Salehah


رَبَّنَا هَبْ لَنَا مِنْ أَزْوَاجِنَا وَذُرِّيَّاتِنَا قُرَّةَ أَعْيُنٍ وَاجْعَلْنَا لِلْمُتَّقِينَ إِمَامًا

Rabbanaa hablanaa min azwaajinaa, wa dzurriyatinaa qurrata a’yunin waj’alnaa lil muttaqiina imaamaa.

Artinya:

"Ya Tuhan kami, anugerahkanlah kepada kami isteri-isteri kami dan keturunan kami sebagai penyenang hati (kami), dan jadikanlah kami imam bagi orang-orang yang bertakwa." (Al-Furqan [25]: 74)


Doa Mustajab untuk Anak Nakal agar Menjadi Hamba Allah yang Saleh dan Salehah

اللَّهُمَّ ارْزُقْنِي صَبِيًّا حَنَانًا مِّن لَّدُنْكَ وَزَكَاةً، وَاجْعَلْهُ رَبِّ تَقيًّا،وَبَرًّا بِوَالِدَيْهِ،
 وَلَا تَجعْلَهُ جَبَّارًا عَصِيًّا، وَاْجَعلْهُ الَّلهُمَّ يَأخُذِالْكِتَابَ بِقُوَّةٍ، وَآتَهُ الَّلهُمَّ الُحكْمَ صَبِيًّا

Allahummar-zuqnii shabiyyan hanaanan min ladunka wa zakaatan, waj’alhu rabbi  taqiyya, wa barran biwalidaihi, wa laa taj’alhu jabbaaran ‘ashiyya, waj alhu Allahumma ya’khudzu kitaaba biquwwah, wa aatihi Allahummal-hukma shabiyya.

Artinya:

"Ya Allah, berikanlah karunia kepadaku anak yang berbelas kasih dan suci dari sisi-Mu. Dan jadikanlah ia terhindar dari dosa, jadikanlah ia berbakti kepada orang tuanya. Janganlah Engkau jadikan dia sebagai orang yang durhaka dan sombong. Dan jadikanlah dia ya Allah, dapat mempelajari kitab (Al-Qur’an) dengan baik. Dan berikanlah kepadanya hikmah ya Allah, sejak ia masih anak-anak."

Lafadz doa tersebut digali dari ayat-ayat Al-Quran berikut ini. 


يَا يَحْيَىٰ خُذِ الْكِتَابَ بِقُوَّةٍ ۖ وَآتَيْنَاهُ الْحُكْمَ صَبِيًّا  
وَحَنَانًا مِّن لَّدُنَّا وَزَكَاةً ۖ وَكَانَ تَقِيًّا 
وَبَرًّا بِوَالِدَيْهِ وَلَمْ يَكُن جَبَّارًا عَصِيًّا
وَسَلَامٌ عَلَيْهِ يَوْمَ وُلِدَ وَيَوْمَ يَمُوتُ وَيَوْمَ يُبْعَثُ حَيًّا

Artinya:
“Hai Yahya, ambillah Al Kitab (Taurat) itu dengan sungguh-sungguh. Dan kami berikan kepadanya hikmah selagi ia masih kanak-kanak. Dan rasa belas kasihan yang mendalam dari sisi Kami dan kesucian (dari dosa). Dan ia adalah seorang yang bertakwa, dan seorang yang berbakti kepada kedua orang tuanya, dan bukanlah ia orang yang sombong lagi durhaka.” (Maryam [19]: 12-14)


Komentar

Postingan Populer