Doa agar Anak Cerdas Otaknya dan Menjadi Pemimpin Orang-Orang Beriman

Banyak orang tua berharap dan melafalkan doa agar anak cerdas otaknya. Hal ini merupakan sesuatu yang wajar dan manusiawi. Sebab, anak yang cerdas tentu saja bisa berpikir dengan baik dan memilih mana jalan yang benar bagi kehidupannya. Selain itu, anak-anak yang cerdas tentu saja bisa memahami keagungan Allah dan memperdalam tauhid. 

Berdoalah tanpa kenal lelah.

Bukan rahasia lagi jika Nabi Ibrahim Alaihissalam merupakan hamba beriman dan cerdas sejak beliau masih kecil. Ibrahim kecil sangatlah kritis dan mampu menganalisis apa yang ada di sekitarnya. Memahami bagaimana lingkungan dan tingkah laku orang-orang di sekitarnya. Ibrahim kecil tidak mau beriman dengan benda mati yang dibuat oleh manusia. Ibrahim kecil mencari siapa sebenarnya Pencipta alam ini dengan gigih. Hingga Allah tunjukkan kepadanya hikmah dan karunia kebenaran. Sekaligus mengangkatnya sebagai nabi dan rasul. 

Berdoalah agar anak-anak kita menjadi cerdas dan saleh. Sehingga bisa menemukan kebenaran dan menjadi pejuang Islam. 

Doa agar Anak Cerdas Otaknya, Selalu Terberkahi, dan Menjadi Pemimpin Orang-Orang Beriman

رَبِّي َهَبْ ِلَي غُلامًا زَكِيًّا، وَاجْعَلْهُ اللَّهُمَّ مُبَارَكًا أَيْنَ مَا كَانَ، وَأَعِنْهُ عَلَى الصَّلاَةِ وَالزَّكَاةِ

 مَا دَامَ حَيًّا، وَبَرًّا بِوَالِدَيْهِ وَلَا تَجْعَلْهُ جَبَّارًاشَقِيًّا

Rabbii hablii ghulaaman zakiyyan, wajalhu Allahumma mubaarakan aina maa kaana, wa a’inhu ‘alash-shalah waz-zakaah maa daa ma hayya, wa barran biwalidaihi wa laa taj’alhu jabbaaran syaqiyya.

Artinya: 
"Ya Allah, karuniakanlah kepadaku anak yang suci, dan berikanlah keberkahan kepadanya di mana pun ia berada. Dan tegakkanlah dirinya untuk selalu menunaikan shalat, dan zakat sepanjang hidupnya. Jadikanlah pula ia sebagai anak yang berbakti kepada kedua orang tuanya. Jangan jadikan ia sebagai anak yang sombong lagi durhaka." 

Lafadz doa ini digali berdasarkan ayat-ayat berikut. 

وَجَعَلَنِي مُبَارَكًا أَيْنَ مَا كُنتُ وَأَوْصَانِي بِالصَّلَاةِ وَالزَّكَاةِ مَا دُمْتُ حَيًّا  وَبَرًّا بِوَالِدَتِي وَلَمْ يَجْعَلْنِي جَبَّارًا شَقِيًّا 

Artinya:
“Dan Dia menjadikan aku seorang yang diberkati di mana saja aku berada, dan Dia memerintahkan kepadaku (mendirikan) shalat dan (menunaikan) zakat selama aku hidup; dan berbakti kepada ibuku, dan Dia tidak menjadikan aku seorang yang sombong lagi celaka.” (Maryam [19]: 31-32)