Teknik Rahasia Menulis Alur 9 Babak untuk Novel Thriller

Suatu ketika, saat sedang menikmati ocehan teman di media sosial, ada sebuah postingan dari seorang penulis, beliau adalah penulis senior yang sempat menjadi buah bibir di media sosial dan elektronik karena profesi unik, dan kesungguhannya menulis. Postingan itu mengenai teknik menulis alur novel. Hati saya seketika tergerak.


Membuat alur novel seperti bermain mencari jejak
Teringat dengan calon naskah novel saya di sebuah penerbit mayor. Revisi itu tidak tanggung-tanggung, serupa revisi total. Saya cuma mringis. Padahal, pinginnya sih nangis. Tapi, ya buat apa nangis. Toh, itu tanggung jawab saya sebagai penulis. Outlining--menulis--editing--revisi. Seperti sebuah jam yang bergerak terus-menerus. Akhirnya, saya revisi dengan memperbanyak riset. Sangat banyak malah, mata saya sampai pegal-pegal. Hehe. Menurut editor dan saya--kelemahan calon naskah novel itu adalah alur.




Apa alur itu? Begitu kalimat sok tahu saya pada peserta saat mengisi sebuah kelas penulisan online di facebook. Kalimat retoris sebenarnya. Saya toh pernah terseok-seok untuk memperbaiki alur, dan mutu sebuah naskah. :) #nutupmuka.

Alur sering dikatakan sebagai jalinan peristiwa yang saling terhubung dalam sebuah naskah fiksi. Alur merupakan plot. Plot merupakan harga mahal yang harus dieksekusi penulis dalam menyelesaikan tulisannya. Plot menjadi masalah cukup serius jika penulis ingin memerhatikan kekuatan naskahnya.

Seorang penulis--Wenda Koiman--pernah memaparkan mengenai gelombang emosi dari sebuah novel. Menurut saya, ide ini sangat cerdas. Serupa dengan mengatur irama dalam sebuah novel. Mengatur alurnya agar tidak membosankan.

Baru-baru ini saya menonton film baru berjudul Gone Girl, yang dibintangi oleh Ben Affleck, dan Rosamund Pike. Cerita thriller domestik dengan kekuatan plot yang menarik. Bahkan sangat menarik. Walau ending dari film ini agak lemah, dan terkesan dipaksakan. Hehe. Tapi, tetap saya terkesan dengan upaya Gilian Flynn untuk mengadaptasi novelnya ke layar lebar.Namun, film ini untuk adult ya, materinya agak keras dan dark.

Nah, dari film itu kita bisa mencecap bagaimana kekuatan alur. Ada beberapa teknik alur film yang bisa diaplikasikan pula untuk novel. Misalnya saja, teknik alur 9 babak. Alur ini kebanyakan dipakai dalam film thriller. Karena saya penggemar novel thriller maka alur ini cukup menarik untuk saya tulis di sini.  

Bab 1 : Peristiwa buruk  yang menegangkan
Bab 2 : Apa dan siapa tokoh protagonis. Siapa tokoh antaogonis.
Bab 3 : Tokoh Protagonis terkena masalah dan pesakitan. 

Bab 4 : Tokoh Protagonis melarikan diri dan menjadi tersangka.
Bab 5 : Tokoh Protagonis bertemu penolong dan belajar menghadapi masalah  
Bab 6 : Titik Balik dan merencanakan menghadapi sang Antagonis  
Bab 7 : Rencana Awal Gagal  
Bab 8 : Rencana Darurat dijalankan  
Bab 9 : Penyelesaian Masalah

Bab 1, dalam novel biasanya disebut sebagai prolog. Dalam alur ini serupa dengan teaser yang meledakkan emosi pembaca, menggiringnya pada perasaan kaget. Bingung. Penuh keingintahuan. Cukup ampuh untuk membuat pembaca penasaran. Sedangkan, pada bab-bab selanjutnya adalah pengenalan hidup si tokoh hingga si tokoh berkubang dalam masalah.

Biasanya dalam alur 9 babak ini ada benda ataupun misteri yang diperebutkan. Kebanyakan tokoh protagonis akan menjadi buronan atau disalahkan. Ada beberapa rencara penyelesaian masalah. Minimal 2 rencana. Biasanya penolong adalah tokoh yang tak terlihat namun dekat dengan tokoh protogonis.

Tentu saja ini adalah hanya sekedar alternatif dari banyaknya teknik menulis alur yang bisa dipakai. Semoga bermanfaat.[]



Komentar

Postingan Populer